Konfigurasi Routing OSPF Multi Area pada Cisco Packet Tracer
Konfigurasi Routing OSPF pada Cisco Packet Tracer Single Area
OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area. Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar ke sana kemari dengan sembarangan. Efek dari keteraturan distribusi routing ini adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi. OSPF merupakan salah satu routing protocol yang selalu berusaha untuk bekerja demikian.
OSPF Interface secara default:
Di dalam OSPF ada beberapa router type;
OSPF LSA TYPE:
link-state protokol bekerja dengan sangat baik dalam situasi seperti:
- PC / Laptop
- Cisco Packet Tracer
2. Lalu atur IP dari Interface pada masing-masing Router
R1
R3
R4
R1
R2
R3 (untuk interface yang terhubung ke R4 jadikan se-area dengan R4)
R4
4. Selanjutnya coba lakukan test koneksi dengan melakukan ping ke masing-masing ip loopback router tsb
ping loopback dari R1 > R2, R3, R4
ping loopback dari R2 > R1, R3, R4
ping loopback dari R3 > R1, R2, R4
ping loopback dari R4 > R1, R2, R3
5. Kemudian coba lihat hasil routing ospf database dari masing-masing router dengan mengetikkan :
Pada Router 3 berfungsi sebagai ABR, disana terdapat tampilan ospf database dari 2 area.
http://networkingpipe.blogspot.co.id/2014/01/ospfopen-shortest-path-first-teori-dan.html
Dalam praktikum diatas, membuktikan kalau routing ospf multi area ,terdapat router yang bertugas sebagai ABR (Area Border Router) yaitu Router 3, karena Router tsb terkoneksi dengan lebih dari satu area.
A. Pengertian
OSPF merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan dimana user masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, user masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika user sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan dimanapun routing protokol ini dapat diimplementasikan.
OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area. Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar ke sana kemari dengan sembarangan. Efek dari keteraturan distribusi routing ini adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi. OSPF merupakan salah satu routing protocol yang selalu berusaha untuk bekerja demikian.
OSPF menggunakan konsep link-state routing protocol dan juga sebagai kelompok interior gateway protokol, yang beroperasi dalam satu Autonomous System (AS) number.
Ada dua tipe hirarki dalam OSPF:
- Transit Area (Backbone or area 0)
- Regular areas (nonbackbone areas)
- Meminimalisir routing table.
- Jika ada perubahan dalam satu area tidak akan mempengaruhi area lain, karena LSA flooding hanya dikirim ke satu area tersebut.
- OSPF adalah routing protocol yang hanya bekerja membedakan antara media lain.
- OSPF mendukung operasi yang melewati tiga tipe jaringan: Broadcast Multi access, Point- to-Point, Nonbroadcast Multiaccess.
OSPF Interface secara default:
- Mode OSPF pada Frame Relay main interface adalah non-broadcast
- Mode OSPF pada Point-to multipoint subinterface adalah non-broadcast.
- Mode OSPF pada Point-to-point Sub-interface mode adalah Point -to-point
Di dalam OSPF ada beberapa router type;
- Internal Router = Semua interface nya berdampingan pada area yang sama.
- Backbone Router = Biasa dikenal dengan area 0, Router Utama.
- Area Border Router(ABR) = Router yang terkoneksi dua atau lebih area ospf.
- Autonomous System Boundary Router (ASBR) = router akan disebut ASBR jika router ini terkoneksi dua atau lebih area, dan ada routingan lain yang di redirect/ di inject ke dalam ospf.
OSPF LSA TYPE:
- Router = Digenerate Semua router ke router lain didalam satu area yang sama.
- Network = Digenerate Oleh DR(Designated Router) ke semua router dalam area yang sama.
- Summary = Digenerate oleh ABR dikirim ke OSPF lain.
- ASBR-Summary = Digenerate Oleh ABR ke ASBR.
- AS-External = Digenerate Oleh ASBR ke semua router.
- Multicast = Cisco Tidak support, tidak digunakan oleh cisco.
- NSSA-External = Digunakan Oleh ASBR ke Area NSSA.
B. Latar Belakang
Routing protokol OSPF merupakan jenis operasi routing protokol link-state, link-state mengetahui topologi secara keseluruhan seperti peta yang lengkaplink-state protokol bekerja dengan sangat baik dalam situasi seperti:
- design jaringan bersifat hirarkis yang biasa digunakan di dalam jaringan yang besar
- administrator memiliki pengetahuan yang baik mengenai routing protokol
- kecepatan konvergensi merupakan faktor yang penting
C. Alat dan Bahan
- PC / Laptop
- Cisco Packet Tracer
D. Maksud dan Tujuan
Untuk menghubungkan jaringan yang berbeda tetapi masih dalam satu routing domain/ AS (Autonomous System) sehingga masing-masing dari jaringan tsb masih memiliki hak untuk berkomunikasiE. Tahap Pelaksanaan
1. Pertama - tama buat topologi seperti dibawah ini2. Lalu atur IP dari Interface pada masing-masing Router
R1
R2Router>enRouter#conf tEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.Router(config)#int lo 0Router(config-if)#%LINK-5-CHANGED: Interface Loopback0, changed state to up%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Loopback0, changed state to upRouter(config-if)#ip add 1.1.1.1 255.255.255.255Router(config-if)#exRouter(config)#int fa0/1Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0Router(config-if)#no shutdownRouter(config-if)#exRouter(config)#
Router>enRouter#conf tEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.Router(config)#int lo 0Router(config-if)#%LINK-5-CHANGED: Interface Loopback0, changed state to up%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Loopback0, changed state to upRouter(config-if)#ip add 2.2.2.2 255.255.255.255Router(config-if)#exRouter(config)#int fa0/0Router(config-if)#ip add 192.168.1.2 255.255.255.0Router(config-if)#no shutdownRouter(config-if)#exRouter(config)#int fa0/1Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0Router(config-if)#no shutdownRouter(config-if)#exRouter(config)#
R3
Router>enRouter#conf tEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.Router(config)#int lo 0Router(config-if)#%LINK-5-CHANGED: Interface Loopback0, changed state to up%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Loopback0, changed state to upRouter(config-if)#ip add 3.3.3.3 255.255.255.255Router(config-if)#exRouter(config)#int fa0/0Router(config-if)#ip add 192.168.2.2 255.255.255.0Router(config-if)#no shRouter(config-if)#exRouter(config)#int fa0/1Router(config-if)#ip add 192.168.3.1 255.255.255.0Router(config-if)#no shRouter(config-if)#exRouter(config)#
R4
3. Kemudian lakukan routing ospf pada setiap routerRouter>enRouter#conf tEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.Router(config)#int lo 0Router(config-if)#%LINK-5-CHANGED: Interface Loopback0, changed state to up%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Loopback0, changed state to upRouter(config-if)#ip add 4.4.4.4 255.255.255.255Router(config-if)#exRouter(config)#int fa0/0Router(config-if)#ip add 192.168.3.2 255.255.255.0Router(config-if)#no shRouter(config-if)#exRouter(config)#
R1
Router(config)#router ospf 10Router(config-router)#network 1.1.1.1 0.0.0.0 area 0Router(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0Router(config-router)#
R2
Router(config)#router ospf 10Router(config-router)#network 2.2.2.2 0.0.0.0 area 0Router(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0Router(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0Router(config-router)#
R3 (untuk interface yang terhubung ke R4 jadikan se-area dengan R4)
Router(config)#router ospf 10Router(config-router)#network 3.3.3.3 0.0.0.0 area 0Router(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0Router(config-router)#network 192.168.3.0 0.0.0.255 area 100 Router(config-router)#
R4
Router(config)#router ospf 10Router(config-router)#network 4.4.4.4 0.0.0.0 area 100Router(config-router)#network 192.168.3.0 0.0.0.255 area 100Router(config-router)#
ping loopback dari R1 > R2, R3, R4
ping loopback dari R2 > R1, R3, R4
ping loopback dari R3 > R1, R2, R4
ping loopback dari R4 > R1, R2, R3
5. Kemudian coba lihat hasil routing ospf database dari masing-masing router dengan mengetikkan :
Router#show ip ospf database
Pada Router 3 berfungsi sebagai ABR, disana terdapat tampilan ospf database dari 2 area.
F. Referensi
http://networkingpipe.blogspot.co.id/2014/01/ospfopen-shortest-path-first-teori-dan.html
G. Hasil dan Kesimpulan
Dalam praktikum diatas, membuktikan kalau routing ospf multi area ,terdapat router yang bertugas sebagai ABR (Area Border Router) yaitu Router 3, karena Router tsb terkoneksi dengan lebih dari satu area.
0 Response to "Konfigurasi Routing OSPF Multi Area pada Cisco Packet Tracer"
Post a Comment